Freelancer di Mata HR: Peluang dan Tantangan dalam Rekrutmen Masa Kini

0
70
Freelancer di Mata HR: Peluang dan Tantangan dalam Rekrutmen Masa Kini

Freelancer di Mata HR: Peluang dan Tantangan dalam Rekrutmen Masa Kini -Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kerja mengalami transformasi signifikan. Pandemi COVID-19 mempercepat adopsi model kerja fleksibel, termasuk meningkatnya jumlah pekerja lepas (freelancer). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2021, jumlah pekerja lepas di Indonesia meningkat hingga 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 33,34 juta orang.

Fenomena ini membawa dampak besar bagi departemen Sumber Daya Manusia (HR). HR kini dihadapkan pada tantangan dan peluang baru dalam proses rekrutmen.

Peluang yang Dihadapi HR

1. Akses ke Talenta Global

Freelancer memungkinkan perusahaan untuk mengakses keahlian spesifik dari berbagai penjuru dunia. Ini membuka peluang bagi HR untuk menemukan kandidat dengan keterampilan langka yang mungkin sulit ditemukan di pasar lokal.

2. Fleksibilitas dalam Pengelolaan Proyek

Dengan memanfaatkan freelancer, perusahaan dapat menyesuaikan jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan proyek. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya manusia, terutama untuk proyek jangka pendek atau musiman.

3. Efisiensi Biaya

Menggunakan freelancer dapat mengurangi biaya tetap perusahaan, seperti tunjangan kesehatan dan pensiun. Perusahaan hanya membayar untuk pekerjaan yang diselesaikan, sehingga lebih efisien dalam pengelolaan anggaran.

Tantangan yang Dihadapi HR

1. Keterbatasan Integrasi dalam Budaya Perusahaan

Freelancer sering kali bekerja secara remote dan tidak terlibat langsung dalam aktivitas perusahaan sehari-hari. Hal ini dapat menyulitkan HR dalam mengintegrasikan mereka ke dalam budaya perusahaan dan memastikan keselarasan nilai-nilai perusahaan.

2. Pengelolaan Kinerja yang Kompleks

Memantau kinerja freelancer bisa menjadi tantangan tersendiri. Tanpa pengawasan langsung, HR harus mengandalkan hasil kerja dan komunikasi yang jelas untuk menilai kinerja mereka.

3. Kepatuhan terhadap Regulasi

Berbeda dengan karyawan tetap, freelancer mungkin tidak selalu terikat oleh regulasi ketenagakerjaan yang sama. HR perlu memastikan bahwa kontrak dan perjanjian dengan freelancer mematuhi hukum yang berlaku, termasuk hak atas kekayaan intelektual dan kerahasiaan data.

Freelancer di Mata HR: Peluang dan Tantangan dalam Rekrutmen Masa Kini

Strategi HR dalam Mengelola Freelancer

1. Membangun Komunikasi yang Efektif

HR perlu memastikan adanya saluran komunikasi yang terbuka dan efektif antara freelancer dan tim internal. Penggunaan platform kolaborasi digital dapat memfasilitasi komunikasi dan koordinasi yang lebih baik.

2. Menetapkan Harapan yang Jelas

Sebelum memulai proyek, HR harus menetapkan harapan yang jelas mengenai tujuan, tenggat waktu, dan hasil yang diinginkan. Hal ini membantu freelancer memahami ekspektasi dan mengurangi potensi kesalahpahaman.

3. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif

Memberikan umpan balik secara rutin membantu freelancer untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas kerja mereka. HR harus memastikan bahwa umpan balik disampaikan dengan cara yang konstruktif dan mendukung.

Peran HR dalam era digital ini semakin kompleks. Mengelola kombinasi antara freelancer dan karyawan tetap memerlukan pendekatan yang adaptif dan inovatif. Dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada, HR dapat membentuk tim yang dinamis dan siap menghadapi perubahan di masa depan.

Baca Juga : https://blog.kitakerja.co.id/freelancer-vs-karyawan-tetap-bagaimana-hr-membentuk-tim-masa-depan/