Ghost Jobs: Fenomena Lowongan Fiktif dan Cara Menghindarinya – Dalam beberapa tahun terakhir, para pencari kerja semakin sering menemukan lowongan yang terlihat menarik, profesional, dan menjanjikan—tetapi ternyata tidak benar-benar ada. Istilah untuk fenomena ini adalah “ghost jobs”, yaitu lowongan yang dipasang oleh perusahaan namun sebenarnya tidak sedang mencari karyawan baru.
Fenomena ini membuat banyak pencari kerja merasa dibohongi, buang waktu, bahkan kehilangan motivasi. Namun sebelum kita bisa menghindarinya, kita perlu tahu apa penyebab ghost jobs dan bagaimana cara mengenalinya sejak awal.
Ghost jobs adalah lowongan pekerjaan yang:
- tidak benar-benar dibuka untuk perekrutan,
- sudah terisi tetapi tidak diturunkan,
- dipasang hanya untuk “mengumpulkan CV”,
- atau bahkan dipalsukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Singkatnya, ghost jobs membuat pencari kerja bersemangat, namun pada akhirnya tidak ada proses nyata yang akan terjadi.
Mengapa Ghost Jobs Terjadi?
1. Perusahaan hanya ingin “mengumpulkan kandidat”
Beberapa perusahaan memposting lowongan hanya untuk membangun database pelamar. Mereka ingin punya cadangan talenta jika suatu saat butuh, meski saat ini sebenarnya tidak ada posisi kosong.
2. Lowongan tidak dicabut meski posisi sudah terisi
Tidak jarang HR lupa menutup postingan setelah menemukan kandidat. Akibatnya, ratusan pelamar lain tetap masuk tanpa ada yang memeriksa.
3. Sekadar memenuhi formalitas internal
Ada perusahaan yang diwajibkan mempublikasikan lowongan meskipun mereka sudah punya kandidat internal. Jadi proses rekrutmen sebenarnya hanya formalitas.
4. Penipuan berkedok lowongan kerja
Ini yang paling berbahaya. Oknum tertentu membuat lowongan palsu untuk mengumpulkan data pribadi atau meminta “biaya administrasi”.
5. Perusahaan ingin terlihat sedang berkembang
Beberapa perusahaan mengunggah banyak lowongan agar terlihat aktif, besar, atau sedang ekspansi—meski sebenarnya tidak begitu.
Ghost Jobs: Fenomena Lowongan Fiktif dan Cara Menghindarinya
Dampak Ghost Jobs bagi Pencari Kerja
- Membuang waktu untuk melamar, mengisi formulir panjang, dan menunggu balasan.
- Menurunkan kepercayaan diri karena merasa selalu gagal, padahal lowongannya memang tidak nyata.
- Meningkatkan stress selama masa pencarian kerja.
- Risiko keamanan data jika lowongan tersebut ternyata penipuan.
Inilah alasan pentingnya mengenali ghost jobs sedini mungkin.
Ciri-Ciri Lowongan yang Patut Diwaspadai
1. Lowongan sudah lama aktif (bulan atau bahkan tahun)
Lowongan yang tidak pernah ditutup adalah tanda besar bahwa perusahaan tidak benar-benar merekrut.
2. Deskripsi pekerjaan sangat umum
Jika deskripsinya terlalu luas, tidak spesifik, atau terlihat seperti copy-paste, kemungkinan itu hanya “pengumpul CV”.
3. Informasi gaji sangat mencurigakan
Entah terlalu tinggi untuk posisi junior, atau terlalu rendah untuk posisi senior.
4. Tidak ada info yang jelas tentang perusahaan
Alamat kantor tidak jelas, website kosong, atau kontak tidak dapat diverifikasi.
5. Proses rekrutmen tidak wajar
Misalnya:
- langsung diminta data pribadi sensitif,
- diminta membayar biaya administrasi,
- hanya diarahkan ke chatbot tanpa ada tindak lanjut.
6. Tidak ada update meski sudah melamar
Jika ratusan orang mengaku tidak pernah dihubungi, besar kemungkinan itu ghost job.
Ghost Jobs: Fenomena Lowongan Fiktif dan Cara Menghindarinya
Cara Menghindari Ghost Jobs
1. Selalu cek reputasi perusahaan
Cari ulasan kandidat lain, periksa apakah lowongan serupa pernah muncul berulang kali, dan lihat apakah perusahaan benar-benar aktif.
2. Perhatikan tanggal posting
Lowongan yang terlalu lama aktif (lebih dari 2–3 bulan) patut dicurigai.
3. Jangan langsung memberikan data sensitif
NIK, foto KTP, dan data bank tidak boleh diminta di awal proses.
4. Gunakan job portal terpercaya
Portal besar biasanya lebih ketat dalam memverifikasi perusahaan.
5. Kirim lamaran langsung lewat situs resmi perusahaan
Jika lowongan itu hanya beredar di media sosial dan tidak ada di website resminya, berhati-hatilah.
6. Waspadai lowongan yang tidak masuk akal
Gaji terlalu tinggi, pekerjaan terlalu sederhana, atau syarat yang sangat minim—biasanya ada sesuatu yang tidak beres.
Bagaimana Jika Terlanjur Melamar?
Tidak perlu panik. Namun kamu bisa:
-
menghindari mengirim data pribadi tambahan,
-
tidak merespons permintaan yang mencurigakan,
-
menandai perusahaan tersebut agar tidak dilamar lagi,
-
melaporkan ke platform/portal agar tidak merugikan orang lain.
Ghost jobs menjadi salah satu tantangan baru bagi pencari kerja di era digital. Meski terlihat profesional dan menggoda, tidak semua lowongan yang beredar adalah nyata. Dengan mengenali ciri-cirinya, kita bisa menghemat waktu, melindungi data diri, dan fokus pada lowongan yang benar-benar membutuhkan kandidat.
Pada akhirnya, mencari kerja memang melelahkan, tetapi mengetahui apa yang harus dihindari bisa membuat prosesnya jauh lebih aman dan lebih sehat secara mental.






