Multitasking Level Pro: Mengatur Rumah, Anak, dan Karier Tanpa Drama

0
74
Multitasking Level Pro: Mengatur Rumah, Anak, dan Karier Tanpa Drama

Multitasking Level Pro: Mengatur Rumah, Anak, dan Karier Tanpa Drama – Menjadi ibu rumah tangga bukan pekerjaan yang ringan apalagi jika disandingkan dengan tanggung jawab karier atau usaha sampingan. Banyak perempuan masa kini menjalani peran ganda: sebagai pengatur rumah tangga, pengasuh anak, sekaligus perempuan produktif yang tetap ingin berkarya.

Tantangan? Jelas banyak. Tapi bukan berarti mustahil. Dengan strategi yang tepat, ibu bisa jadi “multitasker level pro” tanpa harus tenggelam dalam drama kelelahan atau rasa bersalah.

1. Menerima Bahwa Tidak Semua Harus Sempurna

Langkah pertama untuk menghindari stres adalah menerima kenyataan bahwa segalanya tak harus sempurna. Rumah boleh sedikit berantakan, anak kadang tantrum, dan pekerjaan kadang mundur satu hari — itu semua manusiawi.

Tuntutan untuk menjadi “supermom” sering kali datang dari dalam diri sendiri. Padahal, menjadi ibu yang bahagia jauh lebih penting daripada menjadi ibu yang sempurna.

2. Buat Jadwal yang Realistis, Bukan Idealistis

Alih-alih memaksakan diri mengikuti rutinitas sempurna ala internet, buatlah jadwal harian yang fleksibel dan realistis.

Misalnya:

  • Pagi untuk urusan rumah & anak

  • Siang saat anak tidur: fokus kerja

  • Sore hingga malam: kembali ke peran ibu sepenuhnya

  • Weekend: recharge dan family time

Kunci utamanya adalah fleksibilitas dan prioritas, bukan kontrol berlebihan.

3. Libatkan Keluarga, Jangan Lakukan Sendiri

Multitasking bukan berarti harus melakukan semuanya sendirian. Delegasikan tugas rumah pada pasangan atau anak yang sudah cukup umur. Misalnya, pasangan bisa bantu cuci piring, anak bisa bantu bereskan mainan.

Jadikan ini bukan sebagai “minta tolong”, tapi sebagai budaya gotong royong dalam rumah tangga.

4. Manfaatkan Teknologi Secara Cerdas

Gunakan teknologi sebagai asisten virtual, bukan pengganggu. Contohnya:

  • Aplikasi pengingat tugas & jadwal

  • Belanja kebutuhan rumah lewat aplikasi

  • Gunakan timer untuk fokus kerja (teknik pomodoro)

  • Konsumsi konten edukatif saat menyusui atau memasak

Dengan cara ini, waktu yang terbatas bisa digunakan seefisien mungkin.

5. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri (Yes, Kamu Butuh!)

Banyak ibu merasa bersalah saat mengambil waktu untuk diri sendiri. Padahal, ibu yang recharge adalah ibu yang lebih bahagia dan sabar.

Luangkan waktu 15–30 menit sehari untuk hal yang kamu suka:

  • Ngopi sambil baca buku

  • Jalan sore sendiri

  • Nonton film atau podcast

  • Menulis jurnal atau curhat ke diri sendiri

Ini bukan egois. Ini namanya self-care.

Multitasking Level Pro: Mengatur Rumah, Anak, dan Karier Tanpa Drama

6. Fokus pada Kemajuan, Bukan Kesempurnaan

Saat kamu melihat ibu lain di media sosial yang tampak sukses dalam segala hal, ingatlah: yang terlihat belum tentu seutuhnya nyata. Fokuslah pada kemajuan diri sendiri dari hari ke hari.

Apakah hari ini kamu bisa menyelesaikan satu tugas meski anak rewel? Itu kemenangan.
Apakah kamu sempat memasak meski kerjaan menumpuk? Itu luar biasa.

Berikan penghargaan pada diri sendiri untuk setiap langkah kecil.

Mengatur rumah, mengasuh anak, dan tetap produktif di bidang yang kamu tekuni bukanlah tugas kecil. Tapi kamu melakukannya  satu hari, satu tugas, satu napas dalam satu waktu.

Drama pasti ada, tapi bukan kamu yang dramatis. Kamu sedang tumbuh, belajar, dan mencintai — semua di saat yang bersamaan.

Jadi, peluk dirimu. Kamu bukan hanya seorang ibu. Kamu adalah CEO rumah tangga, guru kehidupan, manajer waktu, dan inspirasi nyata bagi banyak orang.

Terus semangat ya, multitasker level pro 🌸

Baca Juga : https://blog.kitakerja.co.id/karyawan-gig-economy-keuntungan-tantangan-cara-bertahan/